Sunday, October 21, 2012

Bermodal 500ribu lukisan pasir dijual hingga 250juta

Terkadang industri kecil dan menengah banyak dipandang sebelah mata. Padahal, industri kecil dan menengah (IKM) banyak berkontribusi menggerakan roda perekonomian dalam negeri. Salah satunya IKM yang berkembang adalah lukisan kaligrafi dengan menggunakan pasir pantai karya A Faizan Z'Makhadatu.

Faizan memulai bisnisnya sejak 11 tahun silam. Tepatnya akhir 2001, ia mendapatkan ide yang tak pernah terpikirkan bahkan oleh seniman manapun. "Kita memang 
nyari ide, untuk media pembuatannya apa yang memang belum pernah ada dan tertuang oleh seniman, kita coba yang belum ada. Yaitu pakai pasir," ungkap Faizan saat ditemui detikFinance di acara Pameran Industri Kreatif Yogyakarta di Kementerian Perindustrian, Selasa (9/10/12).

Faizan bukanlah seniman. Dia hanya lulusan sebuah Institut Keagamaan di Lampung. Namun, bakatnya dalam melukis kaligrafi pasir ini tak kalah dengan seniman-seniman profesional lain.

Harga yang ditawarkan untuk satu karya yang dibuat Faizan bervariatif. Mukai dari Rp 250.000 hingga Rp 250 juta. Sangat mencengangkan untuk sebuah industri kecil dan menengah, terlebih untuk satu karyanya modal yang disiapkan tak lebih dari Rp 1 juta.

"Bahan bakunya pasir pantai, kayu, triplek dan lem saja. Saya dapat bahan baku dari Lampung, Jogja, Jateng, semua dalam negeri. Murah 
kok, nggak sampai Rp 1.000.000, paling hanya Rp 500.000," ucapnya.

Kenapa harga lukisan pasir ini bervariasi? Faizan mengaku patokan harga didasari tingkat kesulitan, ukuran, dan pesan yang disampaikan oleh lukisan tersebut.

Contohnya, untuk lukisan kaligrafi "Surat Yassin" ia banderol Rp 250 juta. Pengerjaan lukisan ini pun hampir satu bulan. Menurutnya tingkat kesulitan untuk membuat lukisan ini sangat tinggi. "Hurufnya kecil-kecil. Saya buatnya kalau salah ya ganti lagi. Itu semua Surat Yassin, 
full," katanya. " Ada juga Asmaul Husna. Saya jual Rp 99 juta, sesuai dengan pesannya. Istri saya nyuruh itu nggak boleh dijual dibawah Rp 99 juta. Harus segitu," imbuhnya.

Uniknya, Faizan mengerjakan karyanya seorang diri. Lukisan ini lebih banyak diburu oleh kalangan kolektor atau konsumen dalam negeri. "Kalau ekspor kita nggak khusus secara langsung diekspor. Paling ada yang datang perseorangan, di pameran ataupun ke workshop. Banyaknya dari Malaysia , Libya juga," paparnya.

Dalam 1 bulan, dia mengaku setidaknya ada dua hingga lima karya Lukisan Pasirnya terjual. Rata-rata penikmat karya Faizan membeli karyanya yang berharga di bawah Rp 10 juta. "Rata-rata pendapatan Rp 5 juta- Rp 10 juta masuk. Kadang lebih. Yang rata-rata di bawah Rp 10 juta yang banyak 
kejual," katanya.

Untuk membeli atau sekedar melihat karya ini, bisa datang ke Showroom-nya di Thamrin City, lantai 3, Jakarta atau Gallery Faizan di Purwomertani, Kalasan Sleman, Yogyakarta
.

ditulis oleh Zulfi Suhendra - detikfinance
Link : Detik

1 comments:

Ini Nih,bisa jadi
Peluang Usaha
Yang menguntungkan ini.Tks min

Post a Comment